.

Media ukhuwah keluarga kelas 4

السلام عليكم ورحمة الله وبر كا ته

الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

ahlan wa sahlan. selamat datang di blog ini, semoga dengan ini semakin erat ukhuwah diantara kita, dan banyak manfaat yang bisa di peroleh di sini, saran dan masukan sangat kami harapkan. kirimkan pesan dan kesan anda ke kelas4esluha@gmail.com

terima kasih

HOT NEWS

RAPOT

DIBAGIKAN HARI JUM’AT

25 JUNI 2010

HARI BESAR WAKTUNYA PENDEK

MOHON BISA DATANG LEBIH AWAL

Rabu, 05 Mei 2010

Birrul-walidain

Birul walidain adalah hak setiap orang tua. “Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu bapaknya” (QS 29:8). Ia tidak hanya berupa taat, patuh atau turut kepada kehendak orang tua, sebagaimana dipahami oleh sebagian orang. Namun ia lebih dari itu.
Birul walidain adalah nasihat anak kepada orang tua manakala mereka sedang meniti jalan dosa. Allah bercerita tentang nabi-Nya Ibrahim AS yang menasihati ayahnya ketika sang ayah menyembah berhala, ”Wahai ayahku, janganlah kamu menyembah syetan. Sesungguhnya syetan itu durhaka kepada Allah Yang Maha Pemurah. Wahai ayahku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Allah,maka kamu menjadi kawan bagi syetan” (QS. 19:144-145)
Mungkin masih banyak diantara kita yang orang tuanya masih terperangkap dalam dosa. Sayangnya banyak pula diantara orang-orang muda yang bergelut dalam da'wah membiarkan orang tuanya tersesat. Padahal mereka lebih berhak dida'wahkan ketimbang orang lain.
Birul walidain juga menuntut mu'asyarah bil ma'ruf (bergaul dengan baik) kepada orang tua. Allah berpesan, “Dan bergaullah kepada kedua nya di dunia dengan baik” (QS 31:15). Dalam sejarah dakwah, banyak sekali kita temukan tokoh-tokoh simpatik yang melegendakan karena baktinya kepada kedua orang tua. Saad bin Abi Waqqas, sebagai contoh, meskipun ibunya musyrik dan mengancam mogok makan jika anaknya tidak mau kembali ke agama semula, beliau tetap menghormati ibunya dan memperlakukannya dengan baik. Bukan sesuatu yang terpuji, jika seseorang muslim, apalagi da'iyah, yang tidak menghormati dan menghargai orang tuanya. Hanya karena beda visi dalam memandang Islam, orang tua divonis kafir atau musyrik.

0 komentar:

Posting Komentar